Minggu, 22 Januari 2017

Catatan Langkah *Rasa*

Hallo, guys.. Lin balik lagi nih sama catatan langkah. Wait, knpa kok ganjil banget ya judulnya? Rasa? Apa coba maksudnya? Jujur aja di sini aku bingung banget mau kasih judul apa. Tapi ya kalian baca sndiri dulu aja, ok. Sekali lagi jangan sampai kalian terjebak menafsirkan hanya dari satu sudut pandang. Postingan Lin tidak terbatas hanya untuk hal-hal (yang katanya salah satu temenku) abstrak, tapi kalian bisa memperluas sudut pandang yang ingin sepenafsiran kalian, ok. So, happy reading and enjoy your time guys...

Rasa

Kenapa harus rasa? Kepikiran nggak sih? (Aku yakin banyak yang nggak peduli masalah pertanyan ini :v). Rasa yang aku maksud di sini adalah rasa dari sebuah perasaan. Kan banyak juga nih yang bilang atau bahkan mungkin dari temen-temen sendiri yang bilang kalau "cinta itu manis" or "cinta itu pahit" atau mungkin dengan rasa-rasa yang lain. Berbeda rasa berbeda pula yang mengucapkan. Bisa di simpulkam rasa dari sebuah perasaan amat bergantung pada pola pikir orang yang merasakannya. Mengapa? Karena masing-masing orang memiliki cara tersendiri untuk menyelesaikan masalahnya.

Masih berkaitan dengan sebuah rasa, terkadang untuk menghilangkan sebuah rasa yang terlalu dominan dilakukan penambahan rasa lain untuk menetralkan. Mungkin hal ini dapat berlaku pada rasa dari sebuah perasaan. Salah seorang temanku pernah "memakan" sebuah hal yang biasa disebut cinta dengan rasa manisnya. Diluar dugaan rasa manis ini terlalu banyak dia konsumsi hingga akhirnya dia tersentak akibat ada rasa lain yang masuk dan lidahnya menolak akan hadirnya rasa itu. Akibatnya? Dia merasa tidak enak badan dan sebuh hasil terburuk pun terwujud. Akhirnya? Pahit yang tersisa dari banyaknya rasa manis yang dia konsumsi membuatnya lelah. Rasa pahit ini terlalu kuat hingga dia akhirnya memutuskan untuk menyembuhkan rasa pahir yang terlanjur melekat ditubuhkan dengan sesuatu yang lebih pahit hingga di akhirnya tak terlalu memikirkan rasa yang sebelumnya dan saat dia mulai biasa, dia mulai mencoba rasa lain agar dia bisa dengan mudah merasakan hal lain yang telah lama dia tinggalkan. Ya, itulah rasa dari pengalaman hidup.

Jangan remehkan rasa tentang rasa dari sebuah perasaan. Saat kau telah memberikan sebuah hal pada seseorang, orang itu akan mencoba merasakan sebuah rasa yang kau berikan padanya dengan perantara hal yang telah kamu berikan padanya itu. So, jangan sampai kalian memberikan rasa yang buruk pada orang itu. Biar bagaimanapun kau memberikannya pada seorang manusia dan kau pun manusia. Saat kau ingin sekali memberikan hal yang buruk pada seseorang, ingatlah satu hal "dia juga manusia sama sepertiku, jika aku di posisinya apakah aku akan menikmatinya?" Jika tidak, jangan lakukan. Semua akan berimbas pada dirimu kawan. Pikirkan saja hal lain yang lebih baik. Jikalau dia tak dapat menerima kebaikanmu, biarlah. Yang terpenting kita telah berusaha memberinya yang terbaik yang kita miliki tanpa ada maksud jahat padanya.

Oke, guys. Mungkin Lin cuma bisa posting ini untuk sekarang. Oh iya, bentar lagi Lin ujian nih. Do'akan aku bisa mendapat yang terbaik dan bisa diterim di PTN (Perguruan Tinggi Negeri) pilihanku yaa. Aku juga pasti akan mendo'akan yang terbaik untuk kalian. Thanks for your time to read this post, guys ^-^
Kritik dan saran ditunggu via e-mail or hangouts ke e-mailku calarinalulu@gmail.com atau bisa juga langsung coment di postingan-postinganku 😁 sampai jumpa di postingnku selanjutnya yaaa... See you ^-^)/

Selasa, 17 Januari 2017

My World 5

Hallo, minna ^-^)/ Lin udah lama banget nggak posting di sini (huhu). Oke, Lin mau nyapa kawan-kawan sekalian. Selamat datang di dunia Lin yang baru! (hoho) Semoga kalian nggak bosen baca blog ku ya, sekarang Lin mau berubah jadi Lin yang baru #plak (apa maksudmu ha? :v) maksud Lin, disini Lin bakal ngubah sedikit bahasa blognya Lin. Tapi tenang, Lin masih di sini kok. Lin cuma mau sedikit berubah biar bisa lebih enjoy aja nulisnya (memperhalus pengakuan kalo bahasa yang lama agak kekanakan sih :v wkwk). Oke, karena Lin sudah menyampaikan perubahan yang akan terjadi pada Lin ini, mulai sekarang Lin akan berusaha memperbaiki blog yang udah lama banget aku tinggal ini (sekalian nuruti katanya author blog sebelah yang bilang kangen sama postinganku :") *terharu) So, enjoy your time guys....

Oke, pembahasan kali ini lebih mengacu pada memendam rasa. Memendam perasaan yang menyenangkan itu indah banget. Sewaktu-waktu kita bisa buka perasaan senang kita saat kita sedih untuk menghibur diri. Tapi kalo yang dipendam perasaan nggak enak, sumpek, sedih, dan lain-lain yang sejenis? Oh aku yakin nggak ada yang pengen mendem perasaan kayak gitu. Tapi disisi lain mungkin hanya itu yang bisa kamu lakukan untuk melindungi seseorang yang kamu sayang, jadi mau gimanapun juga bakal kamu lakuin (kalo kamu beneran sayang ke dia). Stop! Jangan terpaku pada sudut pandang kecil masalah orang yang kamu sayang. Karena itu nggak selalu harus gebetan, pacar, TTM, ataupun yang lain yang mungkin sejenis dengan itu. Tapi orang yang kamu sayang ini bisa jadi adik, kakak, sahabat, atau orang lain yang ingin kamu lindungi.

Mungkin suatu saat kamu akan merasa pada tingkat kesedihan yang bisa membuatmu tak dapat menangis lagi. Mungkin saat itulah kamu merasa benar-benar tersakiti oleh perasaanmu sendiri yang kamu pendam. Di sini mungkin aku nggak banyak memberikan contoh karena sebagian dari kalian bisa saja sudah pernah mengalaminya.

Sebut saja posisi yang sedikit aku deskripsikan tadi adalah posisi puncak dari sakit hati. Meskipun bukan sakit hati yang parah tapi bagi sebagian orang pasti berada di posisi itu akan sangat tidak menyenangkan. Siapa sih yang mau menyiksa diri sendiri dengan perasaan yang menyakitkan? Hampir semua orang tak mau kan. Sakit hati biasa aja banyak yang nggak mau apalagi sakit hati yang sampek bikin hilang rasa (?) Seperti yang aku sebutin tadi, bahkan sampai-samapi kamu nggak bisa nangis gara-gara masalahmu yang (mungkin) kelewat parah sampai kamu sendiri jadi males buat mikirin itu lagi (anggep aja perasaan dan pikiranmu udah lelah).

Buat ngehadepi masalah/perasaan kayak gitu mungkin kamu harus lebih pintar buat membaca kondisi sekitar. Saat kamu akan melakukan sesuatu pertimbangkan dulu baik buruknya. Apa nilai plus yang bisa kamu dapat dan apa point minus saat kamu gagal. Jangan hanya pikirkan kesuksesan yang akan kamu dapat hingga kamu tak mempertimbangkan kerugian yang akan kamu hadapi. Meski begitu, aku berani ngomong "jangan takut menghadapi apapun yang akan terjadi". Positive thinking adalah hal yang paling aku tekankan di sini. Jangan takut mengahadapi meskipun kemungkinan terburuk akan menghampiri. Kekuatan pikiran sangat berpengaruh pada hasil akhir, mungkin ini yang berpengaruh. Tapi tenang, meskipun semua tak berjalan sesuai rencana dan hasil akhir tak memuaskan percayalah bahwa Tuhan memiliki alasan untuk itu semua. Mungkin Dia ingin berbicara padamu, "Belum saatnya bagimu" atau "bukan ini jalan yang pas untukmu" dan berbagai alasan lain untukmu agar hidupmu semakin baik di masa depan nanti.

Intinya, yakinlah pada dirimu sendiri. Teruslah berusaha semaksimal mungkin. Tiada hasil yang mengkhianati usaha. So, keep positive thinking and do your best guys ^_^ Semua pasti ada jalan keluarnya.

Oke, sekian dulu aja kali ya dari Lin (kebanyakan cerewet sih aku kayaknya) #soktaumodeon :v wkwk. Maafkan aku yang GJ ini kawan. Oke, sebagai penutup aku sebagai author blog ini mau ucapin ke temen-temen semua (meskipun telat banget sih)

HAPPY NEW YEAR 2017 (teet teet teeeeeeeeeeet)
Wish Happiness Be Always With You, Guys ^-^

Sekian dari Lin, kritik saran masih tetep Lin tunggu lewat berbagai media yaa...
see you~

Sabtu, 19 Maret 2016

My World 4

Dunia pelajar memang sangat kompleks. Aku pun tahu bagaimana susahnya hidup seorang pelajar yang menghadapi banyak konfiks dan lain-lain. Aku juga tahu rasanya mendapat tekanan dari PR yang begitu banyak menguras tenaga sampai bela-belain begadang hanya untuk menyelesaikan PR yang ada.

Tapi ada satu hal yang aku sadari benar, kehidupan pelajar sangatlah beruntung. Kehidupan nyata, kehidupan sosial, itulah titik beratnya. Tak hanya dibutuhkan sebuah keterampilan bersosial namun juga dibutuhkan skill khusus untuk memahami lingkungan sekitar. Aku merasakan betul semuanya. Dari sebuah hal yang menyenangkan hingga sebuah kejadian yang membuatku terluka sedalam-dalamnya.

Saat titik bahagia memuncak, aku bisa merasakan betapa istimewanya aku bisa merasakan bahagia bersama semua orang di sekitarku, namun tak jauh dari sana ada tempat dimana aku akan dihempas jauh hingga aku harus merasakan kesedihan yang begitu dalam. Secara keseluruhan aku merasakan hampir semua dilema yang menggantungi dunia pelajar. Mulai soal pergaulan, teman, guru, sekolah, bahkan berurusan dengan masalah perasaan.

Saat ini aku adalah seorang pelajar yang hampir berada pada "Masa Manis" kata orang. Aku tak mengerti benar mengapa di saat-saat seperti ini banyak orang yang merasa momen ini sangatlah istimewa. Aku sendiri masih saja menganggapnya sebuah hal biasa. Dan sekarang aku hanya mengerti satu hal.

"Semua aspek kehidupan sangat kompleks, rumit, dan juga susah melebihi rumus-rumus yang terpaksa harus masuk dalam kepala ini"

Saat aku berada dalam situasi bahagia, aku merasakan bahwa semua bisa aku jalani semulus mengerjakan pertambahan dan perkalian yang sedikit mendapat bumbu logika untuk mendapatkan jawabannya. Tapi seperti yang aku rasakan tadi, saat aku berada pada masa sulit semua ini akan terasa begitu rumit, serumit menyelesaikan soal trigonometri dengan taburan analisis logika di banyak sisi atau bahkan bisa lebih rumit lagi. Aku masih belum bergelut dengan begitu jauh dengan si-Trigonometri ini, namun satu hal yang aku tahu yaitu "Trigonometri tak selalu memiiki jumlah sudut 180 derajat).

Sama seperti kata seorang sahabatku, "Matematika sangatlah indah sebelum trigonometri menyerang". Kitapun juga demikian, "Hidup kita sangatlah indah sebelum berbagai masalah menyerang". Trigonometri ada dua macam, trigonometri segitiga yang banyak bergaul dengan kita serta trigonometri segitiga bola yang banyak menguras pikiran dengan aturan-aturan "sin" dan "cos"-nya. Aku mengatakan ini karena memang aku merasa kesulitan untuk memahami aturan-aturan yang ada. Namun percayalah, trigonometri yang serumit ini akan kalah dengan masa terpurukmu. Aku pahami semua dan dari berbagai liku hidupku yang sekarang ku tempati adalah posisi dimana semua aspek dalam hidupku bergantung pada caraku menyelesaikan semua konflik yang telah mempengaruhi pola hidupku di sebagian besar bidang.

Aku memiliki sebuah catatan kecil yang aku simpan, ini akan menjadi bagian penutup postingan ku ini, yaitu:

Bahkan Rumus
D = R (arccos (sin (a) sin (b) + cos (a) cos (b) cos (P1-P2)))
Terasa Lebih Mudah 
jika
Dibandingkan dengan Rumus
 Mencari "Seseorang" untuk "Dipercaya"

Sabtu, 16 Januari 2016

My World 3

Tak terasa begitu banyak waktu yang aku lewatkan, yang aku sia-siakan, hingga aku tak sempat mengucap selamat jalan pada kawanku yang begitu dekat denganku saat akhir hayatnya. Mungkin sebuah kebetulan atau apalah yang bisa kita sebutkan untuk menjelaskan sebuah firasat yang datang beberapa bulan sebelum hari itu tiba. Ceritaku yang aku karang memuat pertanyaan dan tak beberapa lama itu terjawab dengan kabar yang begitu menyayat perasaan. Tak ada keberuntungan yang berpihak padaku saat itu. Bahkan untuk sekedar menengok rumahnya pun aku tak memiliki kesempatan.

Jangan tanyakan apa-apa lagi yang bisa aku jelaskan. Chat terakhir yang begitu membahagiakan di fb telah menjadi sebuah kenangan manis yang ternyata itu akan menjadi yang terakhir kali. Hanya beberapa kalimat sederhana, namun itu sangat membuatku bahagia. Mengapa? Masa kritis telah dilaluinya, bagaimana aku tak bahagia?

Sekarang? Stalked, caraku melampiaskan rindu. Hidup memang adil, kadang di atas terkadang pula dibawah. Setelah kebahagiaan yang begitu lama aku rasakan, pada akhirnya di akhir tahun 2015 aku mendapati diriku terhanyut dalam duka yang berkesinambungan. Kehilangan seseorang memang lebih pahit dari obat herbal dan lebih sakit daripada cedera. Jika hanya seorang bisa membuatmu begitu jauh tenggelam, bagaimana jika dua orang dalam jarak waktu hanya 2 minggu?

Begitu banyak hal yang tak bisa aku jelaskan sekarang. Menyesal pun tak berguna. Mungkin keberuntungan tak berpihak padaku, karena cara mereka meninggalkanku sama persis saat kondisi menuntutku untuk tak pergi dari tempatku saat itu. Sakit? Iya, sangat sakit. Seseorang yang menjadi sumber tawaku saat berlibur di provinsi sebelah telah pergi, bahkan seorang teman masa kecilku yang cantik juga telah jauh dari pandanganku. Hai kalian orang yang begitu berarti bagiku, aku sangat berterimakasih atas semuanya dan aku akan sangat bangga jika ada seseorang yang menanyakan tentang kalian padaku. Ya, karena aku begitu beruntung bisa menjadi bagian hidup dari kalian dan aku akan terus berdo'a untuk kedamaian kalian :-)

Sabtu, 09 Januari 2016

Catatan Langkah **Pelangi**

note: Ehm, hai teman-teman semua ^-^)/ Calarina balik lagi sama catatan langkah yang nggak biasa nih. Ah, pasti udah tau kan apa yang mau aku catat di sini sekarang. Pelangi. Apa itu pelangi? Kenapa Lin kali ini bahas tentang pelangi ya? Temen-temen pengen tau nggak? Pasti ada yang pengen tau ada yang nggak. Ataupun waktu temen-temen baca pertanyaannya Lin ada yang ngomong kalo biasa aja, wkwk :v. Oke lah, udah cukup basa-basinya, apapun yang temen-temen pikirkan, intinya Lin mau ngucapin Happy Reading Guys ^^ oh iya, sekarang juga lagi tahun baru nih.. Lin mau ucapin Selamat Tahun Baru 2016 buat sobat blogger dan sobat reader sekalian!!! wish you all the best in this year ^-^
*Pelangi
Ada apa sih sama pelangi? Kayak kurang kerjaan gitu yang dibahas cuma masalah 'Pelangi'. Apa coba hubungannya sama catatan langkah? Lagian pelangi itu cuma fenomena alam biasa yang biasanya muncul habis ada hujan terus langsung cerah. Warnanya juga itu-itu aja. Di pelajaran juga sering dibahas buat jadi contoh pembiasan cahaya.
Oke, teman. Jadi itu semua adalah pandangan gampang soal pelangi yang udah familiar banget di tiap hari kita, bahkan dari kecil kita juga udah kenal sama 'Sang Pelangi'. Yahooo...... Yang namanya anak kecil pasti seneng banget liat pelangi. Jujur nih ya, Lin sendiri seneng banget tuh dulu kalo udah hujan. Ulul kecil itu girly-nya kebangetan xD saking girly-nya sampek tiap abis ujan itu nunggu pelangi cuma buat berimajinasi kalo-kalo Lin bisa terbang jadi putri sambil mainan di pelangi. Oh, imajinasi kecil saya terlalu tinggi :v *abaikan. Back to topic, warnanya pelangi juga cuma itu-itu aja. paling-paling merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu.
Wait, jangan beranggapan demikian sederhana. Kalian pasti tau gimana proses terjadinya pelangi. Nggak perlu Lin tulisin panjang lebar kan? Di sini Lin jelasin yang mau Lin jabarin ya. Sang Pelangi mebutuhkan bulir air, posisi, dan cahaya yang akan dia biaskan lewat butir-butir air tadi. Terjadinya pun nggak di sembarang waktu lho. Butuh cahaya yang bagus dan apa yang orang sebut perfect timing. Waktu yang sempurna di sini mengenai posisi butir-butir air, sudut datangnya cahaya, dan lain-lain yang bisa membuat pelangi itu nampak. Jangan salah sangka pula dengan warnanya. Memang hanya ketujuh warna itu saja yang terlihat jelas, namun bagaimana dengan gradasinya? Merah ke jingga, jingga ke kuning, kuning ke hijau, hijau ke biru, biru ke nila, dan nila ke ungu, apa mereka semua langsung menyatu tanpa adanya warna gradasi yang menyatukan ketujuh warna itu hingga kita dapat melihat sebuah pelangi?
Dari apa yang Lin jelasin tadi, anggap aja pelangi itu sebuah keberhasilan atau kesuksesan. Keberhasilan tak akan datang terus-menerus dan sekalinya datang dia akan pergi kembali entah itu lama ataupun sebentar. Mirip seperti pelangi yang tak bertahan di langit terus-menerus. Ada saatnya dia hadir dan menghilang. Pertemuan juga tak selama manis karena pasti ada perpisahan setelahnya, namun semua akan sangat berharga saat kita memanfaatkannya semaksimal mungkin meski hanya dengan waktu yang sangat terbatas. Sama seperti pelangi, dia akan begitu indah saat menikmatinya dengan perasaan cerah.
Di lain sisi, pelangi membutuhkan begitu banyak syarat agar dia dapat ada dan begitu juga sebuah keberhasilan. Banyak sekali syarat untuk mencapainya. Jika pelangi membutuhkan bulir air, keberhasilan membutuhkan pengorbanan. Pelangi membutuhkan posisi, keberhasilan membutuhkan penempatan skill yang tepat. Pelangi mebutuhkan cahaya, keberhasilan membutuhkan dukungan dari lingkungan sekitar. Yang sama dari keduanya adalah kebutuhan untuk menempatkan waktu sebaik-baiknya, karena keduanya tak akan terjadi di sembarang waktu. Semuanya dapat di atur sesuka kita. Pelangi bisa kita buat meski intensitasnya lebih kecil dari pelangi alami, kesuksesan juga.
"Loh, kalau pelangi emang yang alami lebih baik dari yang buatan. Tapi semua kesuksesan kan atas dasar perencanaan kita? Berarti bisa dibilang buata dong. Tapi intensitasnya tergantung orangnya tuh."
Iya iya, tau. Untuk sebuah keberhasilan, anggap saja keberhasilan buatan adalah kesuksesan dunia kita sedangkan yang alami adalah kesuksesan akhirat kita. Gimana? Berlakukan :D
Buatan memang tergantung orangnya, Ada loh yang buat pelangi buatan bisa yang besar tapi ada yang cuma bikin kecil. Jadi sama kan sama keberhasilan yang tergantung sama orangnya? Ada yang bisa jadi orang sukses soalnya pengorbanannya lebih, ada yang sedang aja bahkan kecil.
"Tapi ada orang yang berjuang mati-matian bahkan udah berkorban semua tapi hasilnya nihil?"
Jangan lupakan apa yang namanya 'Perfect Timing'. Orang berjuang mati-matian jual jas hujan, bagus banget kan? Udah ada pengorbanan, skill buat menawarkan barangnya bagus, dapet dukungan dari semua orang, tapi waktu musim kemarau (?) waktunya kurang pas juga kan :-) Dibutuhkan waktu yang pas untuk memperoleh peluang yang lebar.
Wih, banyak ya yang Lin tulis? Sekian dulu aja deh ^-^ Kalau ada salah-salah kata or ada kata yang menyinggung perasaan, Lin minta maaf ya... Semoga bermanfaat buat temen-temen sekalian ^-^ kritik saran bisa langsung disampaikan lewat kolom komentar atau e-mail. Makasih semua ^-^)/ See you

Minggu, 08 November 2015

My World 2

Happy Sweet Seventeen ^-^ wish happiness be always with you for now and forever....

Hmmmm..... Siapa lagi kalo bukan "Sang Bintang". Orang yang begitu dekat denganku layaknya salah seorang keluargaku yang entah muncul dari mana. Mungkin terlambat aku menuliskan tulisanku ini sekarang. 6 November hari Jumat kemarin tepatnya. Tak hanya satu hal yang terjadi di tanggal itu, namun beribu catatan telah terukir di tanggal itu. Entah sekarang ada di mana, yang pasti sebuah tanggal dari sekian tanggal favoritku adalah 6 November.

Persiapan yang mungkin kacau namun aku banyak-banyak berterimakasih pada kedua teman dekatku, namun intinya aku memang hanya bisa memberi sebuah hal kecil itu padanya. Pada seseorang yang telah begitu lama berada di sampingku. Orang yang jauh dari sempurna namun begitu istimewa untukku. Jika kalian mengetahuinya kawan, kalian akan tercengan dengan pikirannya yang jauh kedepan. Sangat tangguh dalam mempertahankan pendiriannya namun sangatlah manis pada semua orang di sekitarnya. Sedikit konyol namun bagiku sisi inilah yang setiap hari aku nantikan. Wajah serius tapi lembut juga pintar, bahkan bisa dibilang sangat pintar. Rajin, pekerja keras, dan menjadi kebanggaan bagi orang-orang di sekitarnya.

Tawanya, senyumnya, seriusnya, tatapan tajamnya saat berhadapan dengan soal yang membangunkan keingintahuannya, semua itu telah membuatku lupa jika aku telah menghabiskan berpuluh-puluh lembar untuk mengungkapkan semuanya.

Pada akhirnya, tepat hari Jumat, 6 November 2015. Aku mungkin tak menyangka jika bisa memberinya semua hasil perjuanganku yang aku akui memang tidaklah maksimal. Jujur saja, ini semua di luar plan yang telah aku susun, namun happy ending menghampiriku dengan begitu indah. Iya, tepat di hari itu. Hari dimana kebahagiaan kita semua terekam dalam sebuah meja dengan beberapa kursi berjajar rapi mengelilinginya. Meski tapak hening di kursi kanan dan kiri kita, namun semuanya tak membuat indahnya hari itu berkurang.

Happy Birthday, My Star ^-^ You're always be my best...

Sabtu, 10 Oktober 2015

Secarik Detik

Yahooo!!!!!! Hai-hai teman-teman semua ^-^)/ Ah! Lama nian diriku tak memposting something di blog ini. Kebanyakan tugas, huhu :') ayolah, kalian pasti mengerti seberapa sibuknya anak SMA. Oke, balik lagi bareng Calarina nih. Udah kelihatan kan apa yang mau Lin tulisin di sini? Sebuah catatan dalam bentuk puisi yang gampang banget di tebak. Tapi sekali lagi Lin tekankan ke temen-temen, semua catatan dan tulisan yang Lin posting di sini bisa temen-temen apresiasi menurut pemahamannya temen-temen ;) nggak ada tuntutan sama sekali buat temen-temen harus sepemikiran sama Lin. Sedikit cerita aja di balik puisi ini. Awalnya, judul puisi ini adalah "Waktu Bersama" (garing ya xD ). Tapi dapet pencerahan dari Afi (re: Fahmira) katanya judulnya biar ada kesan teka-teki, jadilah dia ngusulin judul "Secarik Detik" hoho.. Sedikit hal tentang Afi ini, dia di anggap temen se-SMP ku sama saudara ku oleh Mbak Rahmi (penjaga perpus sekolah terbaik :D ) gegara kita sering banget ngumpul di Perpus sekolah kalo pas ujian :v (biasa, aku doyan jadi siswi selundupan yang harusnya masuk siang malah tetep aja berangkat pagi waktu ujian. Akhirnya ya bareng aja deh sama Afi xD ) padahal nih, kita beda SMP (Afi MTs N 1 sementara saya MTs N 2 :') ) dan kita baru kenal waktu MOS di SMA dulu gegara kita satu kelas x"D yey!! Tapi tunggu, kenapa aku-nya malah curcol (re: curhat colongan) gini sih ya x"D sudahlah, langsung aja ke catatan aku ^-^ Happy Reading, guys....


*Secarik Detik*
(untuk yang terbaik)

Tiap detik waktu yang berputar
Tiap inci jalan yang ditempuh
Tiap denyutan nadi yang tiada henti
Tiap panas dan dingin udara yang berhembus

Semua begitu berarti
Bak tiap rajutan sutra lembut nan hangat
Semua begitu berharga
Bak mutiara di dasar samudra yang indah

Andai saat semua mencapai puncaknya
Dan tawa telah terlepas bersamaan
Saat itu waktu berjalan lebih lama
Dan saat itu pula kebahagiaan tereka di tiap detiknya

Di bawah sinar rembulan dan kilauan bintang
Sebuah alunan alur kehidupan tertulis di atas kertas
Yang terukir dengan seluruh perasaan
Tuk mewakili harapan yang terpendam

Jauh di lubuk hati ini berkatalah harapan
Selamanya tak akan melepasmu
Selamanya kan berjuang tuk bahagiamu
Karena kau adalah kehangatan

Dan karena itu...
Tiap detik bersamamu begitu indah


Gimana temen-temen puisinya? Afi punya komen buat puisi ini. Kata dia, puisi ini endingnya nggeletek (cuma gitu doang :v ), tapi aku akui emang aku bikin ini puisi intinya satu itu doang x"D wkwk (tapi kamu nyampeinnya berbelit-belit di tengah tapi endingnya kamu bikin gitu, Lin. Jelaslah sudah -_- ) *maafin x"D. Tapi ya tergantung temen-temen sendiri lah ya gimana pendapatnya temen-temen semua. Yang pasti sekarang Lin mau ngucapin banyak-banyak terima kasih karena udah simak catatan-catatannya Lin ^-^ Sampai jumpa di postingan selanjutnya ya, temen-temen semua ^-^)/ Have a nice day....